Sabtu, 05 Januari 2013

Tes dan Pengukuran

Tes secara fisik berarti sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan atau tugas yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara dan hasil subjek dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Beberapa ahli mengartikan tes sebagai berikut :

  • Anne anastasi, tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku
  • Frederick G Brown, tes adalah prosedur yang sistematis guna mengukur sampel perilaku seseorang
  • Lee J Cronbach, tes adalah suatu prosedur sistematis guna mengamati perilaku individu dan menggolongkan dalam suatu skala atau menggunakan kategori yang sistematis
Dari 3 pengertian diatas, maka dalam memahami syarat-syarat kualitas tes dapat dilihat dalam 3 poin dasar, yaitu :
  1. Prosedur yang sistematis
    Item dalam tes tersusun menurut cara dan aturan tertentu. Beberapa tes, disusun dengan urutan khusus dengan tujuan untuk mendorong motivasi dalam mengerjakan tes itu sendiri.
    Proses administrasi tes dan pemberian angka terhadap hasil tes harus jelas dan dispesifikkan secara terperinci, seperti memberikan instruksi pengerjaan yang tepat, memperkecil munculnya stimulus-stimulus yang dapat mempengaruhi (salah satunya dengan mensterilkan ruangan), memberikan porsi yang sebanding pada tiap peserta tes. 
  2. Tes berisi sampel perilaku
    Item-item yang disajikan dalam suatu tes tidak akan dapat mencakup seluruh materi yang mungkin ditanyakan. Maka kelayakan suatu tes, tergantung pada sejauh mana item-item dalam tes mewakili secara representatif kawasan perilaku yang diukur.
  3. Tes mengukur perilaku
    Item-item dalam tes menghendaki subjek menunjukkan apa yang diketahui dan apa yang telah dipelajari dengan cara menjawab atau mengerjakan tugas-tugas yang dikehendaki. 
Pengertian tes tidak membatasi formatnya, artinya tes dapat disusun dalam berbagai bentuk dan tipe sesuai dengan maksud dan tujuan penyusunan. 
Tes tidak membatasi macam materi yang dapat dicakupnya, artinya tes dapat dirancang untuk melakukan pengukuran terhadap hasil belajar, kemampuan, bakat, maupun intelegensi.
Subjek yang dikenai tes tidak selalu harus tau bahwa dirinya dikenai tes.
Istilah tes dan pengukuran sering digunakan secara bergantian.
Tyler mengatakan bahwa pengukuran adalah pemberian angka berdasarkan suatu pengukuran tertentu. Jadi, pengeran angka seperti yang dilakukan dalam tes memang merupakan suatu pengukuran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar