Minggu, 06 Januari 2013

Langkah Penyusunan Tes Prestasi Belajar

Identifikasi Tujuan dan Kawasan Ukur

Pengertian identifikasi tujuan adalah penegasan tujuan pengukuran yang akan dicapai oleh tes. 
Identifikasi tujuan dapat dilakukan dengan melihat 4 fungsi tes, yaitu :
  • Penempatan
    Tes sebagai dasar penempatan digunakan sebagai pengukur kecakapan yang dipersyaratkan di awal suatu program pendidikan, misalnya adalah untuk menempatkan siswa kursus bahasa inggris dalam tiga kategori ; mahir, lanjut, awal. Dengan tujuan mempermudah proses belajar kedepan.
    Item-item pada tes penempatan harusnya meliputi sampel perilaku yang luas, yang dianggap sebagai indikator penguasaan kecakapan yang dipersyaratkan.
    Taraf kesukaran item tidak terlalu tinggi. 
  • Formatif
    Tes formatif digunakan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Desain tes dibuat ;
    - meliputi semua unit instruksional (materi) yang telah diajarkan
    - taraf kesukaran aitem disesuaikan dengan masing-masing unit
    - mengacu pada norma kriteria, bukan norma kelompok. Dengan kata lain, pengkategorian hasil penilaian sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya.
  • DiagnostikTes diagnostik dilakukan untuk mendeteksi adanya kesukaran-kesukaran belajar dan sebab-sebabnya, maka tes harus ditulis dengan tingkat kesukaran yang rendah dan mengungkap tugas-tugas yang berkaitan langsung dengan sumber kesalahan yang umumnya terjadi. 
  • SumatifTes sumatif digunakan untuk menentukan nilai akhir suatu program belajar, penentuan taraf penguasaan, atau penentuan kelulusan, maka tes harus dirancang dengan kriteria ;
    - tingkat kesukaran tes harus bervariasi
    - penilainnya mengacu pada norma kriteria
    - item mewakili seluruh kawasan tujuan instruksional yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan tes harus jelas, termasuk subjek pelaku juga harus jelas. 

Penguraian Komponen Isi

Penguraian komponan isi perlu dilakukan dengan tujuan :
  • agar tes tidak keluar dari lingkup materi yang telah diltentunakan dalam batasan kawasan ukur
  • agar tidak ada materi yang terlewatkan atau tidak tertuan dalam tes
Tes yang baik adalah tes yang komprehensif dan relevan. 
Komprehensif artinya tes mencakup keseluruhan isi atau bahan pelajaran dan jumlah item yang sebanding untuk setiap bagian sesuai dengan urgensi dan bobot masing-masing bagian tersebut.
Relevan artinya item-item yang ditulis benar-benar mnanyakan mengenai materi yang telah diidentifikasikan.

Untuk mendapatkan suatu tes yang komprehensif dan relevan tersebut perlu diketahui penguraian isi menurut bagian-bagian materinya dengan didasarkan pada :
  • Bab-bab dalam buku yang dijadikan acuan belajar
  • Kategori topik yang dijadikan bahasan selama proses belajar
  • Uraian tentang tujuan instruksional dalam silabus yang ada
Apabila pengelompokan materi sudah dilakukan, maka selanjutnya perlu dilakukan pembobotan untuk masing-masing bagian tersebut.
Pembobotan diperlukan karena,
- ada bagian-bagian materi yang butuh perhatian khusus
- adanya perbedaaan relevansi yang menyebabkan perbedaan keluasaan dan kedalaman pembahasannya
- semakin penting materi, semakin dalam pembahasan, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan

Batasan Perilaku dan Kompetensi

Dalam garis besatr pengajaran biasanya terdapat uraian tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. tujuan instruksional khusus pada umumnya sudah sangat operasional sehingga dianggap sebagai indikator perilaku. 
Indikator perilaku dibuat sehingga penerjemahan tujuan instruksional umum ke dalam bentuk yang paling kongkrit sehingga dapat diukur. 

Kompetensi, merupakan taraf kemampuan yang harus dicapai oleh anak didik setelah mengikuti program pengajaran. 

Taraf kemampuan kognitif dengan perkembangan secara berurutan :
  1. Pengetahuan
  2. Komprehensi
  3. Aplikasi
  4. Analisis
  5. Sintesis
  6. Evaluasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar