Minggu, 07 April 2013

Mengenal Tipe Konseli

Klien dalam hal ini konseli adalah orang mengalami problem psikologis atau perkembangan kepribadian yang belum optimal.
Keberhasilan proses konseling dapat dipengaruhi oleh tiga hal terkait dengan klien itu sendiri, yaitu

  • Kepribadian klien
    Bagaimana emosinya, sikapnya, dan motivasi mengikuti konseling maupun psikoterapi
  • Harapan klien
    Harapan klien dapat bermacam-macam, diantaranya adalah mendapatkan informasi, menurunkan kecemasan, memperoleh jawaban atas suatu permasalahan, mencari upaya untuk menjadi individu yang lebih baik
  • Pengalaman dan pendidikan klien

pict source :http://johnkstuff.blogspot.com/2009/04/age-of-extreme-conservatism-pt-2.html


Berikut adalah ragam tipe klien :

  • Klien Suka Rela
    Klien suka rela adalah klien yang datang atas kehendak sendiri. Biasanya klien ini lebih mudah menyesuaikan diri dengan konselor dan dapat terbuka bahkan terhadap hal yang rahasia meskipun menyakitkan, ia dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih jelas, lebih bersahabat dan memahami dengan baik bahwa dirinya membutuhkan bantuan dan terbuka pada bantuan yang ada. Maka umumnya proses konseling atau psikoterapi pada klien ini akan lebih cepat selesai. 
  • Klien Terpaksa
    Klien terpaksa adalah klien yang melakukan konseling atau psikoterapi atas dorongan orang lain. Mereka akan cenderung tertutup dan enggan untuk berbicara. Mereka bahkan memiliki sikap curiga dan menutup atau menolak bantuan secara halus, sehingga proses konseling atau psikoterapi lebih lama
  • Klien Enggan
    Klien enggan merupakan tipe klien yang banyak bicara namun enggan dibantu, bahkan mereka enggan membantu diri mereka sendiri dan tidak menunjukkan sikap ingin menyelesaikan masalah
  • Klien Menentang
    Klien menentang bisa jadi adalah klien yang terpaksa, cenderung tertutup bahkan menentang atau bermusuhan kepada konseling yang diungkapkan secara terbuka. 
  • Klien Krisis
    Merupakan klien yang sedang menghapi musibah sehingga kondisi emosionya cenderung tidak menentu, memiliki perasaan tidak berdaya, kurang mampu berfikir rasional sehingga klien ini mungkin akan lebih sulit memahami situasinya sendiri, tidak tau harus berbuat apa, tidak mampu menolong dirinya sendiri. Mereka sangat membutuhkan bantuan dari orang lain yang dipercayanya.

Umumnya klien yang terbuka adalah klien yang dapat dengan mudah dan cepat menyelesaikan proses konseling, sedangkan klien yang tertutup akan lebih sulit melalui proses konseling dan lebih lama mencapai keberhasilan konseling atau psiko terapi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi klien itu sendiri diantaranya adalah :

  • Genetika
    Klien bisa jadi membawa potensi-potensi khusus.
  • Persepsi tentang penderitaan
    Beberapa orang keras kepala dalam menghadapi masalah atau sulit menerima pendapat orang lain, yang lain dapat jadi lebih terbuka terhadap masalah
  • Pengalaman tentang rasa sakit
    Beberapa orang dapat belajar dari rasa sakit yang pernah dialami, sementara yang lain bisa jadi justru menjadi trauma atau paranoid tehadap rasa sakit
  • Kondisi kehidupan saat ini
    Apakah orang tersebut merasa memiliki kondisi kehidupan yang baik atau tidak.
  • Keinginan dan harapan tentang masa depan
    Pandangan tentang keinginan dan harapan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi seseorang. 
  • Periode perkembangan life-span
    Apakah klien itu anak-anak, remaja, orang tua, laki-laki atau perempuan

Tidak hanya bagi konselor atau terapis, pemahaman tentang klien juga dapat kita terapkan dalam memahami orang-orang yang ada di sekitar kita. ^_^


Ulasan Kuliah Konseling & Psikoterapi Dosen Khotimatun Na'imah S.Psi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar